PROFIL SINGKAT DAN
PENGURUS HAADHROH SUNAN NYAMPLUNG
- Tentang kata haadhroh
Hadhroh disini
ditulis menggunankan huruf “a” dua. Yang pertama hadroh terbaca dengan huruf
“a” satu dengan makna sebagaiamana makna hadhroh pada umumnya, hadhoro-yuhdhiru-hadhrotan
dan seterusnya yang berarti ada kepada dan seterusnya. Yang ke dua, hadhroh
terbaca dengan huruf “a” nya dua, yakni singkatan dari Himpunan Alumni Amumarta
Dan Haflah ROhani, tertulis:
·
HADHROH
·
HaADHROH
Yang digunakan untuk tertulis dalm
nama lembaga adalah haadhroh yang ke dua, karena makna hadhroh yng pertama
sebagai salah satu materi saja.
- Konsep
Hadhroh mempunyai out-put seni dan
dakwah dua macam,
- Rosulan, bermaterikan dengan ciri khas rebana Banjarmasin dengan syair-syair konvensional (al-barjanzi, simtundurror, dzikir samman al-madani, dsb)
- Wilujengan dusun, bermaterikan gubahan-gubahan dan syair-syair proses kreatif bertemakan integrated dari 3 hal: religi, lingkungan dan kemanusiaan dengan aransemen mengeksplor warisan kebudayaan Wali Songo.
- Latar belakang
target Didirikan oleh Muhammad
Djawis sebagai bagian dari tasyakkur atas berhasilnya riset
buah nyamplung sebagai bahan baku biodiesel yang mencapai keekonmian. Didirikan
tanggal 1 Rojab 1431 H.
- Dinamakan Sunan Nyamplung karena riset nyamplung dan bertepatan dengan salah stu putra wali songo bernama Syaih Amir Hasan yang dimakankan di pulau Karimun Jawa-Jepara oleh masyarakatnya digelari Sunan Nyamplung karena konon memiliki kesukaan menanam pohon nyamplung sebagaimana ayahandanya yakni Sunan Muria.
- Susunan Pengurus:
Pendiri-pengasuh umum :
Ki-Abuya Nyamplung
Pengasuh Hadhroh
Al-Banjari : Abah Rodhi
Pengasuh wilujengan
dusun : Ki Nahrowi
Tim Media-Pers dan
Jaringan : Ibnus Sakan A.
no
|
Kelompok
|
Pengurus
|
1
|
Sunan Nyamplung Awal
|
Rukhan, Altof, Imam, Saryanto
|
2
|
Sunan Nyamplung Tsani
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar